KLIKMANADO.COM - Kota modern berbentuk kubus, bakal dibangun di pusat Kota Riyadh. Proyek ambisius bernama The Mukaab ini diluncurkan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS).
The Mukaab dalam Bahasa Arab berarti kubus, sesuai dengan bentuk kota modern terbesar dunia ini. Bahkan para kritikus menyebutnya sebagai "Ka'bah baru" merujuk kekuasaan MBS yang makin kuat di Arab Saudi.
Kota berbentuk kubus ini direncanakan memiliki struktur tinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter. Proyek teranyar New Murabba Development Company (NMDV) ini mendapat dukungan Dana Investasi Publik, Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.
Baca Juga: Bupati Minahasa Utara Tetapkan Status Darurat Bencana Turun Jadi Pemulihan
Lantas, apa saja isinya?
The Mukaab akan terdiri dari lantai seluas 2 juta meter persegi. Ini akan terdiri dari hotel, unit perumahan, ruang komersial, dan fasilitas rekreasi.
Secara total, akan ada 25 juta meter persegi luas lantai. Di mana di dalamnya termasuk lebih dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, 980.000 meter persegi ruang ritel, 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, dan 1,8 juta meter persegi ruang yang didedikasikan untuk fasilitas komunitas.
"Murabba Baru akan menawarkan pengalaman hidup, bekerja, dan hiburan yang unik dalam radius 15 menit berjalan kaki dan akan memiliki sistem transportasi internal sendiri," kata PIF.
"Setidaknya hanya dibutuhkan sekitar 20 menit berkendara dari Bandara Internasional King Khalid Riyadh."
Baca Juga: Simpan 1.133 Butir Obat Keras di Tumpukan Baju Kotor, Cewek Minsel Ini Diamankan Polisi
Kota dalam kubus ini juga akan menampilkan ruang hijau untuk jalur berjalan kaki dan bersepeda untuk meningkatkan kualitas hidup, yang mendorong gaya hidup sehat dan aktif, dan menyatukan komunitas. Proyek juga akan mencakup museum, universitas teknologi dan desain, lebih dari 80 tempat hiburan dan budaya, serta teater serbaguna.
Asisten profesor arsitektur di Universitas Columbia, New York dan sesama non-residen di Arab Gulf States Institute di Washington, Yasser El Sheshtawy, awalnya meragukan protek ini.
"Setelah terlibat dengan salah satu tim yang diundang untuk bersaing dalam proyek tersebut, saya dapat membuktikan bahwa ada pemikiran serius yang terlibat dalam skema semacam itu," katanya.
Artikel Terkait
Dibangun Pangeran MbS, Saudi Bakal Punya ‘Pulau Surga’